Puasa Adalah Perisai Diri, Bukan Pedang Untuk Menghakimi!

Image source : captured from Kompas TV

Pagi ini, saat melihat-lihat timeline di media sosial, saya menyaksikan berita yang cukup miris yang terjadi di Negara yang tercinta ini. Seorang ibu setengah baya menampakkan raut wajah ketakutan, saat warung makannya di razia oleh satpol pp kota Serang - Banten. Dikatakan razia tersebut dilakukan untuk menghormati bulan Ramadan dan menghormati orang yang sedang berpuasa.

Perlukah hal tersebut dilakukan?!

Pertanyaan di atas langsung seketika mengemuka di pikiran saya. Bukankah puasa itu adalah "Perisai Diri" bukan "Pedang" yang bisa dipakai untuk menghakimi seseorang. 

Sedari kecil saya tinggal di Bali yang notabene muslim adalah agama minoritas di sini. Saya tumbuh dengan dasar agama yang cukup kuat, namun juga dalam perkembangannya saya juga diajarkan perlunya toleransi antar umat beragama. Saya juga diajarkan Iman itu berasal dari hati, bukan dari lingkungan.

Sehubungan dengan pemberitaan di Kompas TV tersebut, menurut saya hal tersebut tidak harus dilakukan. Merazia tempat makanan tidak akan mengubah keimanan seseorang secara signifikan. Apabila Iman kuat tentulah puasanya akan tetap jalan walaupun  di sekelilingnya banyak tempat makanan yang buka.

Di satu sisi, hal tersebut juga bertentangan dengan kemanusiaan. Ibu tersebut hanya mencari rejeki dengan jalan menjual makanan kepada non muslim yang tentunya sedang tidak berpuasa. Dan sebagai makhluk sosial kita harus menghormati itu. Kalaupun ada muslim yang ikut makan di warung tersebut, Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan si penjual. Seharusnya muslim yang membeli makanan di warung tersebutlah yang harus dipertanyakan keimanannya.

Marilah bulan puasa ini kita jadikan diri kita "Muslim Sejati", yang menjadikan Puasa Ramadhan sebagai Perisai Diri. Sebanyak apapun godaan yang ada di sekeliling kita, Insya Allah dengan "perisai" tersebut Iman kita semakin kuat. Bukan malah menjadikan puasa sebagai "Pedang" untuk menghakimi. Menyalahkan orang lain karena ke-Imanan kita.