Untuk Apa Kita Belajar?
Tulisan ini terinspirasi setelah membaca postingan di salah satu forum diskusi anak muda terbesar di Indonesia. Dalam postingan tersebut, si penulis menanyakan "Untuk Apa Kita Belajar?" . Sebuah pertanyaan simple dari seorang pelajar yang merasa dirinya sudah sangat tekun belajar namun hasilnya masih belum memuaskan dia, hanya karena menurut dia teman-temannya bisa lebih baik dengan berbuat tidak jujur alias mencontek. Untuk menjawab pertanyaan tersebut coba kita lihat beberapa pertanyaan berikut :
1. Untuk apa kita belajar?
Jawab : Untuk mengetahui hal2 baru yang belum kita ketahui!
2. Apa perlu kita jadi no 1 dalam pelajaran?
Jawab : Perlu!
3. Buat apa?
Jawab : Supaya bisa jadi penyemangat dan jadi kebanggaan anak cucu kita kelak!
4. Trus kalo sudah jadi no 1 di pelajaran apa bisa jd no 1 di kehidupan?
Jawab : Ngga! Karena masa sekolah hanya seujung kuku dari permasalahan di kehidupan.
5. Kalo begitu buat apa dong kita belajar?
Jawab : Baca lagi jawaban pertanyaan no 1 di atas!
6. Bagaimana seandainya kita tidak bisa menjadi no. 1 dikarenakan sesuatu hal? (ex : Kejadian pelajar tersebut di atas)
Jawab : Setidaknya kita sudah memberikan yang terbaik dari setiap proses pembelajaran kita. Karena hasil akhir juga ditentukan oleh faktor external / lingkungan.
Setiap manusia memiliki Fase-Fase belajar sendiri di jenjang kehidupannya. Mulai dari Bayi, Balita, Remaja, Dewasa, sampai di hari Tua. Saat Bayi, kita belajar banyak hal, mulai dari belajar berkomunikasi, belajar tengkurap, belajar merangkak, sampai belajar berjalan. Demikian seterusnya sampai kita Tua pun masih harus belajar. Belajar menyesuaikan diri dengan zaman yang berbeda, belajar untuk menjadi orang tua yang teladan, dll.
Belajar di sekolah merupakan salah satu fase belajar mengetahui tentang kehidupan yang kita lewati. Ke depannya masih banyak hal lagi yang masih harus dipelajari. Karena sesungguhnya manusia tidak mengetahui apa-apa pada mulanya. Sampai kapan kita berhenti belajar? Sampai nafas tak lagi berhembus dan jantung tak lagi berdetak. Tugas kita sebagai manusia hanyalah memberikan yang terbaik dari setiap fase belajar tersebut.
Jadi tanpa menanyakan "Untuk apa kita belajar?", sesungguhnya setiap nafas yang terhembus, setiap jengkal langkah kaki, setiap detak jantung, setiap denyut nadi kita adalah proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan mempunyai kehidupan yang lebih baik pula tentunya baik itu di dunia maupun di akhirat nanti
1. Untuk apa kita belajar?
Jawab : Untuk mengetahui hal2 baru yang belum kita ketahui!
2. Apa perlu kita jadi no 1 dalam pelajaran?
Jawab : Perlu!
3. Buat apa?
Jawab : Supaya bisa jadi penyemangat dan jadi kebanggaan anak cucu kita kelak!
4. Trus kalo sudah jadi no 1 di pelajaran apa bisa jd no 1 di kehidupan?
Jawab : Ngga! Karena masa sekolah hanya seujung kuku dari permasalahan di kehidupan.
5. Kalo begitu buat apa dong kita belajar?
Jawab : Baca lagi jawaban pertanyaan no 1 di atas!
6. Bagaimana seandainya kita tidak bisa menjadi no. 1 dikarenakan sesuatu hal? (ex : Kejadian pelajar tersebut di atas)
Jawab : Setidaknya kita sudah memberikan yang terbaik dari setiap proses pembelajaran kita. Karena hasil akhir juga ditentukan oleh faktor external / lingkungan.
Setiap manusia memiliki Fase-Fase belajar sendiri di jenjang kehidupannya. Mulai dari Bayi, Balita, Remaja, Dewasa, sampai di hari Tua. Saat Bayi, kita belajar banyak hal, mulai dari belajar berkomunikasi, belajar tengkurap, belajar merangkak, sampai belajar berjalan. Demikian seterusnya sampai kita Tua pun masih harus belajar. Belajar menyesuaikan diri dengan zaman yang berbeda, belajar untuk menjadi orang tua yang teladan, dll.
Belajar di sekolah merupakan salah satu fase belajar mengetahui tentang kehidupan yang kita lewati. Ke depannya masih banyak hal lagi yang masih harus dipelajari. Karena sesungguhnya manusia tidak mengetahui apa-apa pada mulanya. Sampai kapan kita berhenti belajar? Sampai nafas tak lagi berhembus dan jantung tak lagi berdetak. Tugas kita sebagai manusia hanyalah memberikan yang terbaik dari setiap fase belajar tersebut.
Jadi tanpa menanyakan "Untuk apa kita belajar?", sesungguhnya setiap nafas yang terhembus, setiap jengkal langkah kaki, setiap detak jantung, setiap denyut nadi kita adalah proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan mempunyai kehidupan yang lebih baik pula tentunya baik itu di dunia maupun di akhirat nanti
Untuk Apa Kita Belajar?
Reviewed by Unknown
on
09:24
Rating:

No comments: